Desa Pantai Cermin Kanan: Harmoni Alam, Budaya, dan Ekonomi

Di pesisir Sumatera Utara, terdapat sebuah desa yang kaya akan tradisi dan potensi alamnya Desa Pantai Cermin Kanan. Dengan populasi sekitar 4.500 jiwa, mayoritas penduduknya adalah suku Melayu yang sehari-hari berbicara dalam bahasa Melayu yang bercampur dengan bahasa Indonesia. Keseharian di desa ini dipenuhi dengan suara gelombang laut yang beriringan dengan aktivitas masyarakat. Mata pencaharian utama penduduk adalah nelayan, menangkap ikan, udang, hingga kepiting yang menjadi sumber penghidupan utama bagi para lelaki di desa.

Desa Pantai Cermin Kanan tetap menjaga dan melestarikan budayanya yang hidup. Di desa ini, kegiatan adat seperti wirid masal, pencak silat, dan tarian tradisional tetap dilestarikan. Sanggar tari yang dimiliki desa ini menjadi wadah untuk melatih generasi muda dalam menjaga warisan budaya. Kehidupan sosial masyarakat juga kental dengan semangat gotong royong, di mana setiap kegiatan komunitas diadakan dengan melibatkan seluruh penduduk.

Selain budaya, desa ini juga dikenal karena keindahan alamnya. Pantai Bali Lestari, ikon desa yang kerap dikunjungi wisatawan, menghadirkan pesona alam yang tenang dan memikat. Di sekitar pantai, hamparan pohon pandan dan kelapa menjadi bagian dari lanskap alam yang tidak hanya indah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi penduduk.


Sumber Daya Alam yang Melimpah: Kelapa Genjah Pandan Wangi

Salah satu sumber daya alam yang menjadi andalan Desa Pantai Cermin Kanan adalah Kelapa Genjah Pandan Wangi. Tanaman ini ditanam sejak tahun 2001 dan mulai bisa digunakan sebagai pohon induk pada 2016, setelah melewati proses pembesaran selama 15 tahun. Kelapa Genjah memiliki ciri khas tumbuh pendek, sebuah keunggulan yang memudahkan panen dan dikenal karena aroma pandannya yang wangi. Kondisi tanah di desa ini sangat cocok untuk kelapa, dengan ketinggian di bawah 500 meter di atas permukaan laut dan sinar matahari yang melimpah.

Kelapa Genjah Pandan Wangi tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk desa. Bibit-bibit kelapa ini telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Aceh, Ambon, dan Kalimantan. Meskipun penjualan bibit ini tidak memiliki target bulanan, dalam setahun Desa Pantai Cermin Kanan mampu menjual sekitar 10.000 hingga 20.000 batang bibit dengan harga Rp160.000 per batang.

Menurut Basaruddin, Kepala Desa Pantai Cermin Kanan, pengelolaan kelapa di desa ini dilakukan dengan penuh perhatian. "Kami ingin kelapa ini menjadi sumber penghidupan jangka panjang bagi desa," kata Basaruddin. Dengan dukungan pemerintah, desa ini terus mengembangkan potensi pertanian kelapanya, menciptakan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan yang berkelanjutan.


Eva Harlia: Perjuangan Memberdayakan Perempuan Desa

Di tengah pesatnya pengembangan kelapa, sosok Eva Harlia, seorang perempuan berusia 43 tahun, sebagai tokoh yang memimpin perubahan di kalangan perempuan desa. Eva adalah pendiri Kelompok Perempuan Kanan Kreatif (KPKK), sebuah komunitas yang bertujuan memberdayakan perempuan di Desa Pantai Cermin Kanan melalui kerajinan anyaman pandan. Pandan, yang tumbuh melimpah di desa ini, menjadi sumber daya yang diolah oleh para perempuan untuk membuat berbagai produk kerajinan tangan.

"Sumber daya alam kami sangat melimpah, dan kebudayaan menganyam ini sudah turun-temurun," ujar Eva, yang dengan penuh dedikasi memimpin KPKK sejak 2010. Namun, Eva mengakui bahwa tantangan terbesar dalam membina kelompok ini adalah mengatasi keterbatasan usia para pengrajin. "Banyak dari pengrajin kami sudah lanjut usia, jadi untuk urusan pemasaran digital dan desain produk, mereka masih kurang paham," jelasnya.

Eva pun menggandeng generasi muda untuk ikut serta dalam pengelolaan KPKK. "Kami mulai merangkul anak-anak muda, mereka membantu dalam hal pemasaran digital dan membuat desain produk yang lebih modern," tambahnya. Kolaborasi lintas generasi ini memungkinkan KPKK untuk menghasilkan produk-produk anyaman yang tidak hanya bernilai tradisional, tetapi juga relevan di pasar modern.

Produk utama KPKK adalah tikar duduk berwarna dan tikar original, yang kini telah menembus pasar internasional, khususnya di Malaysia. Selain itu, mereka juga memproduksi souvenir seperti tas, gantungan kunci, dan kemasan makanan yang ramah lingkungan. Setiap bulan, KPKK mampu meraih omzet sebesar Rp 65 juta, dengan permintaan yang terus meningkat, terutama mendekati momen-momen seperti Idulfitri.


Kontribusi Astra: Membantu Mewujudkan Mimpi

Perjalanan Eva dan KPKK tidak akan mencapai titik ini tanpa dukungan dari program Kampung Berseri Astra (KBA). Melalui KBA, Astra memberikan pelatihan dan dukungan kepada KPKK, mulai dari pemasaran digital hingga akses ke permodalan. Eva bercerita bahwa program pelatihan dari Astra sangat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan pemasaran dan manajemen bisnis. "Kami sangat terbantu dengan pelatihan digital marketing yang diberikan oleh Astra," ungkapnya.

"Dengan bantuan Astra, kami mendapat pelatihan tentang pemasaran, termasuk bagaimana menggunakan media sosial untuk menjual produk. Hal ini membuka banyak pintu bagi kami," jelas Eva. Kini, produk KPKK tidak hanya dipasarkan di Sumatera Utara, tetapi juga hingga ke Malaysia dan Singapura. Sebuah pencapaian yang Eva sendiri tidak pernah di bayangkan sebelumnya.

Program KBA yang dijalankan oleh Astra berfokus pada empat pilar utama: pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan. Di Desa Pantai Cermin Kanan, program ini telah membantu memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat, terutama di kalangan perempuan yang terlibat dalam KPKK. Selain itu, Astra juga berperan dalam mendukung UMKM melalui kebijakan yang mendorong penggunaan produk lokal dalam acara-acara pemerintahan.

Astra tidak hanya berfokus pada satu desa, tetapi juga pada pengembangan lebih dari 170 desa lainnya di seluruh Indonesia yang tergabung dalam program Kampung Berseri Astra. Filosofi Catur Dharma yang dipegang Astra "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara” tercermin dalam setiap langkah yang mereka ambil untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Di Desa Pantai Cermin Kanan, kontribusi Astra telah membuka pintu bagi banyak orang untuk bermimpi lebih besar dan mencapai kemandirian ekonomi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menatap Masa Depan yang Hijau Mengubah Sampah Menjadi Berkah

Intan Merah Penyelamat Bhumi Phala, di Kala Hantaman Pandemi